Jakarta, Kapasitas bandwidth link internet internasional Indonesia berangsur pulih. Para operator melaporkan peningkatan kapasitas bandwidth masing-masing.
Seperti disampaikan Dirjen Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar melalui pesan singkat, Jumat (29/12/2006), kapasitas bandwidth link internasional operator-operator telekomunikasi mengalami peningkatan dibanding hari sebelumnya, Kamis (28/12/2006).
Kapasitas bandwidth PT Telkom Tbk. dilaporkan sudah naik dari 11 persen menjadi 23 persen, atau setara dengan 430 Megabit per detik (Mbps) dari kapasitas total 1,3 Gigabit per detik (Gbps). PT Excelcomindo Pratama Tbk. dilaporkan mengalami kenaikan kapasitas dari 20 persen menjadi 50 persen, atau setara dengan 150 Mbps dari kapasitas total 300 Mbps. Sementara PT Indosat Tbk. memperkirakan kapasitasnya pada 8 Januari 2007 akan mencapai 40 persen dari total 1,5 Gbps.
Keterangan dari Indosat menyebutkan bahwa perusahaan berusaha menambah kapasitasnya sebesar 1 x STM-1 (setara dengan 155 Mbps) IP transit melalui StarHub/Equinix di Singapura dan 1 x STM-1 IP Transit lewat Reach Telstra di Australia dan satelit 3 DS-3 ke MCI-USA.
Selain itu PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah mempertimbangkan alternatif route tambahan sebesar 30-40 Mbps satelit link ke Hawaii.
Putus Tujuh
Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa saat ini ternyata ada tujuh kabel sistem yang fault (putus). Padahal, sebelumnya jumlah yang kabel yang diketahui putus hanya empat.
Ketujuh kabel sistem yang putus tersebut adalah SMW3 (South East Asia-Middle East-Western Europe), APCN (Asia Pacific Cable Network), APCN2, China US Cable, FLAG (Fiberoptic Link Around the Globe), City to City (C2C), dan East Asia Crossing (EAC).
Sedangkan pulihnya koneksi internet adalah berkat re-routing ke satelit. (nks/nks)