Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
 

Topic: *Linux, Microsoft dan Kemandirian*

Page 1 of 1  sorted by
Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:

*Linux, Microsoft dan Kemandirian*

Sementara beberapa negara mulai beralih ke Linux, pemerintah Indonesia
justru memperkokoh pemakaian Microsoft. Ini menunjukkan tiadanya konsep dan
arah dalam pengembangan industri teknologi informasi di sini, khususnya
dalam mencapai kemandirian.

Pekan lalu, Departemen Komunikasi dan Informatika dan PT Microsoft Indonesia
menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU)
berkaitan penerapan penggunaan piranti lunak legal Microsoft. Dengan nota
itu, Depkominfo yang merupakan ujung tombak teknologi informasi, menggelar
karpet merah bagi ketergantungan pada perusahaan raksasa software Amerika
itu.

Ketiadaan visi tak hanya menghinggapi kementrian. Tapi, bahkan orang nomor
satu negeri ini. Penandatanganan MoU tadi merupakan tindak lanjut pertemuan
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Chairman
Microsoft Corporation, Bill Gates tanggal 27 Mei 2005 lalu di Redmond.

Langkah tadi merupakan kebalikan dari saran kalangan pengusaha dan pelaku
bisnis warung internet yang belum lama ini mendesak pemerintah agar
membudayakan penggunaan program Linux dan meniadakan secara bertahap
pemanfaatan program Microsoft pada komputer karena hal ini bisa menghemat
dana pemerintah maupun perusahaan Indonesia.

Menggunakan sistem operasi komputer maupun piranti lunak Microsoft sangat
mahal, sementara Linux gratis. Sebagai contoh, sebuah rumah sakit di
Surabaya harus membayar lisensi kepada Microsoft sekitar Rp 2 miliar setiap
tahun. Tak hanya itu. Microsoft bersifat tertutup, sementara Linux bersifat
"open source", artinya kita tak tergantung hanya pada satu vendor saja.
Penggunaana Linux juga akan merangsang industri software.

Berbeda dengan Indonesia, Pemerintah Jepang bermaksud untuk mengalihkan
sejumlah komputer pemerintah ke sistem pengoperasian Linux gratis dan
mengurangi ketergantungannya pada Microsoft Windows. Seorang pejabat
Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mengatakan piranti
lunak open source seperti Linux sebagai sebuah "pilihan penting" dalam
belanja negara.

Meski Linux baru digunakan 10% komputer dunia, popularitasnya terus
menanjak. Belum lama ini, perusahaan dari berbagai negara Asia seperti
Jepang, China dan Korea Selatan sepakat bekerjasama membuat sistem operasi
Linux versi Asia.

Ini merupakan cerita sedih lain bagi Indonesia. Para pejabat yang tidak
bervisi memilih menciptakan ketergantungan pada perusahaan multinasional
ketimbang mempromosikan kemandirian.*


dari milis tetangga



__________________

Have a Nice Day

Page 1 of 1  sorted by
Quick Reply

Please log in to post quick replies.



Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard