Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
 

Topic: Bayangin aja Nusa Penida Ga Punya SPBU

Page 1 of 1  sorted by
Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:

Bayangin aja Nusa Penida Ga Punya SPBU

Nusa Penida -
Para sopir angkutan di Nusa Penida harus membeli BBM jenis premium di atas Rp 5.500 per liter. Pulau di sebelah tenggara Pulau Bali ini hingga saat ini belum memilik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pulau dengan luas 290 kilometer persegi mengharapkan segera dibagun sebuah SPBU.
“BBM sebagai kebutuhan pokok transportasi dan rumah tangga harus kami beli secara eceran karena di sini tidak ada SPBU maupun depot resmi,” ujar Camat Nusa Penida, I Wayan Sumarta, S.Sos., Selasa (15/11) kemarin, usai acara sosialisasi Koperasi Krama Bali (KKB) di Wantilan Pura Dalem Ped. Dikatakannya, penduduk dan semua masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan BBM ini.
Harga premium di dekat Pelabuhan Mentigi mencapai Rp 5.500 per liter, bahkan harga ini bisa mencapai di atas 6.000 per liter untuk daerah yang letaknya lebih jauh dari pelabuhan tadi. Selain itu harga minyak tanah yang seharusnya di bawah Rp 2.500 per liter kenyataannya di Nusa Penida harganya mencapai di atas 4.500 per liter.
Mahalnya harga eceran BBM ini mungkin dimaklumi oleh warga mengingat untuk mendatangkan BBM, mereka (pengecer-red) harus menyeberang dengan ongkos seberang sekitar Rp 3.600. “Jadi harga BBM sampai di sini pasti menjadi lebih mahal dibandingkan harga ketentuan (HET),” katanya.
Sunarta, selaku kepala daerah mengharapkan pertamina maupun pemerintah membangun sebuah SPBU maupun depo BBM, dengan maksud harga BBM yang diterima masyarakat di sana sesuai HET. Tidak adanya depo atau SPBU memang sangat ironis, bagaimana tidak, jarak Depo Manggis milik Pertamina berada tidak jauh dari sana.
''Kami harus membeli premium dari para pengecer seharga Rp 5.500 per liter,'' ujar salah seorang sopir angkot di Pelabuhan Mentigi. Akibat harga premium yang tinggi akhirnya mempengaruhi tarif angkutan. Sebenarnya telah ada aturan tarif dari pemerintah, namun di lapangan tarif angkutan di atas ketentuan, bayangkan saja tarif angkutan yang jaraknya hanya satu kilometer hingga Rp 3.000.
Lebih lanjut ia katakan, hampir semua pengguna jasa angkutannya berasal dari pendatang yang melakukan persembahyangan. ''Sekarang ada ketentuan baru paket carteran angkutan 4 pura seharga Rp 350.000,'' ungkapnya. Banyaknya pendatang yang melakukan persembahyangan di sana setidaknya dapat mendongkrak penghasilan para sopir. Diakuinya, rata-rata penghasilannya mencapai Rp 25.000 per hari. *wid
sumber : BisnisBali

__________________

Have a Nice Day

Page 1 of 1  sorted by
Quick Reply

Please log in to post quick replies.



Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard