Lhokseumawe, WASPADA Online
Pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen, dilaporkan telah mengumpulkan 109 pucuk senjata dari seluruh kecamatan yang ada di daerah itu untuk diserahkan kepada pihak pemantau Aceh (Aceh Monitoring Mission/AMM). Sementara proses penyerahan senjata GAM tahap pertama dimulai Kamis (15/9) hari ini, di Kabupaten Aceh Besar.

Informasi yang diperoleh di Lhokseumawe, Rabu (14/9), pengumpulan senjata tersebut langsung dipimpin Panglima GAM, Muzakkir Manaf dan Panglima Wilayah Batee Iliek, Darwis Djeunib, pada Selasa (13/9). Pada pengumpulan senjata yang diliput sejumlah wartawan media cetak dan elektronik, Muzakkir Manaf datang bersama Panglima GAM Wilayah Pidie, Abu Razak, mengendarai mobil. Namun Muzakkir Manaf tidak bersedia diwawancarai wartawan.

109 Pucuk senjata api laras panjang jenis AK-47, M-16 dan senjata lainnya dikumpulkan di sebuah tempat di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Senjata itu dimasukkan ke dalam karung dan tidak diizinkan dibuka kembali. Darwis menyatakan, pihaknya sudah siap menyerahkan senjata kepada tim AMM sebanyak 109 pucuk yang dikumpulkan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen, sebelum 17 September 2005.

"Meskipun sesuai kesepakatan diserahkan pada 17 September mendatang, tapi kami siap menyerahkan sebelum tanggal tersebut," ujarnya. Namun demikian, sampai saat ini pihaknya belum menentukan tempat yang pasti untuk penyerahan senjata kepada AMM.

Dikatakannya, pihak AMM sudah menyampaikan lokasi yang diharapkan bisa dijadikan tempat penyerahan senjata dengan syarat tempat tersebut memiliki jaringan handphone, dapat dilalui mobil, bahkan bisa didarati helikopter. Pihak AMM telah siap untuk menerima sekaligus memusnahkan senjata tersebut menggunakan alat pemotong, sedangkan amunisi dan bahan peledak juga akan dimusnahkan dengan bahan peledak. (ant)

Pencet Sumber