Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
 

Topic: Pesawat Mandala Airline Jatuh

Page 1 of 1  sorted by
Moderator
Status: Offline
Posts: 853
Date:

Pesawat Mandala Airline Jatuh



Kecelakaan Pesawat

Pesawat Mandala Airlines Jatuh di Medan
05/9/2005 — Puluhan korban diperkirakan tewas dalam kecelakaan pesawat Mandala Airlines yang jatuh di Medan, Sumut. Mantan Gubernur Sumatra Utara Raja Inal Siregar dikabarkan ikut dalam penerbangan ini.

Liputan6.com, Medan: Sebuah pesawat komersial milik maskapai penerbangan Mandala Airlines jatuh di dekat Bandar Udara Polonia, Medan, Sumatra Utara, Senin (5/9) pagi. Burung besi nahas itu jatuh menimpa sekitar 20 bangunan dan iring-iringan mobil di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, sekitar 100 meter dari Bandara Polonia.

Pesawat jenis Boeing 737-200 yang mengangkut 109 penumpang tujuan Jakarta itu terempas beberapa saat setelah tinggal landas, sekitar pukul 10.00 WIB. Diperkirakan semua penumpang tewas. Dua di antara 109 penumpang adalah Gubernur Sumut Rizal Nurdin, mantan Gubernur Sumut Raja Inal dan anggota DPRD Sumut Abdul Haris.

Sultan Tanjung, saksi mata, menuturkan suara ledakan terdengar sangat keras. Lelaki yang mengaku berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian mengatakan, asap langsung membumbung tinggi tak lama setelah ledakan. "Asap berasal dari ekor pesawat," kata Tanjung.

Dia menambahkan, beberap detik setelah take off, tiba-tiba bagian ekor pesawat yang sudah menempuh 50 ribu jam terbang itu menabrak tiang listrik dan jatuh menimpa deretan pertokoan serta rumah warga. Puluhan rumah dan toko yang ditimpa badan pesawat juga ikut terbakar. Beberapa pejalan kaki serta penumpang angkutan umum yang tengah melintas di Jalan Jamin Ginting turut menjadi korban.

Sejauh ini, petugas baru mengeluarkan sekitar 15 mayat, semuanya dalam kondisi mengenaskan akibat luka bakar. Seluruh mayat sudah dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik, RS Pirngadi dan RS Polda Sumut. Sementara puluhan mayat lainnya masih terjepit di antara badan pesawat. Proses pemindahan korban agak sulit karena kondisi pesawat yang tak karuan, hanya menyisakan ekor.

Kontributor SCTV Chaerul Darma melaporkan, sampai kini, proses pencarian korban masih terus dilakukan. Besar kemungkinan jumlah korban tewas lebih dari 117 orang, belum termasuk warga setempat yang tertimpa badan pesawat bernomor penerbangan PK-RIM 091 itu.

Berdasarkan manifes penerbangan, pesawat mengangkut 117 penumpang, termasuk delapan awak. Burung besi produksi 1981 itu dipiloti Askar Timur dengan co pilot Dhaufir. Sedangkan tiga pramugari yang ikut menjadi korban masing-masing Agnes Retnariny, Novi Maulana dan Dewi Setiasih.(ADO)

sumber : liputan6.sctv


Kotak Hitam telah ditemukan

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Setyo Rahardjo mengatakan, black box atau kotak hitam pesawat Mandala Airlines RI 091 sudah ditemukan, dan saat ini diamankan pihak Mandala dan kepolisian.

"Saya sudah perintahkan agar pihak Mandala mengamankan kotak hitam yang berisi antara lain rekaman percakapan antara petugas penerbang pesawat dengan petugas bandara, untuk investigasi lebih lanjut," kata Setyo, Jakarta, Senin (5/9).

Meski begitu, Setyo tidak bersedia menyebutkan kapan kotak hitam itu ditemukan di antara puing-puing pesawat Mandala yang hangus terbakar. KNKT telah mengirimkan tim investigasi yang terdiri dari tujuh orang, untuk dan mencari tahu penyebab kegagalan take off pesawat Mandala jenis Boeing 737-200 buatan tahun 1981 itu. "Malam ini KNKT mendirikan posko bekerja sama dengan Angkasa Pura, dan malam ini juga atau besok kita akan mulai bekerja," katanya.

Ia mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan dalam investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan, mulai dari data-data pada kotak hitam, wawancara langsung kepada penumpang, sejumlah saksi mata, termasuk petugas Bandara, serta dari catatan dari sisi kelaikan pesawat. "Oleh karena itu, tidak bisa ditentukan kapan investigasi selesai dilakukan. Namun, kita akan bekerja keras dan mudah-mudahan ada hasil yang selanjutnya kita laporkan kepada Menteri Perhubungan," kata Setyo.

Soal kecelakaan pesawat di saat lepas landas, yang dialami Mandala itu, Setyo mengatakan, kejadian gagal take off cenderung jarang terjadi. "Tapi kecelakaan bisa terjadi kapan saja, karena semuanya dalam kondisi rawan sehingga butuh konsentrasi," kata Setyo.

Terkait investigasi soal kelaikan terbang pesawat Mandala itu, ia juga mengatakan, sudah mengirimkan surat elektronik kepada pihak Boeing di Amerika Serikat. "Bisa saja nanti mereka juga ikut melakukan investigasi dari sisi teknis pesawat dalam membantu mencari tahu penyebab kecelakaan," katanya.

sumber : kompas





wah sory banget nih lambat postingnya, aku kira dah ada yang posting,,,aku baru ngeNet nih...
so, Turut berduka cita sebesar-besar atas musibah ini. Semoga arwah para korban diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. amien....

__________________
Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:
thanks banget bimz, sory aku baru bisa ol maklum lah lagi ada sedikit masalah getoh, ... oh iya aku lihat di TV live wih ngeri banget ratusan mayat udah gosong, bahkan gubernur sumut beserta rombongan di perkirakan ikut menjadi korban

anomjail146 turut berduka cita, semoga arwah korban jatuhnya pesawat mandala diterima disisiNya

__________________

Have a Nice Day

Moderator
Status: Offline
Posts: 383
Date:
Aku juga turut berduka cita atas jatuhnya pesawat mandala airline di medan yang memakan korban kurang lebih 200 orang...semoga di terima disisi -Nya..aminnnnnn

__________________

maju tEruS panTanG mUnDur . . Lo mundur muLu kapan maJu na ..!!

Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:

Pesawat Mandala Meledak, 112 Tewas

I Wayan Pondo Ikut Tewas -------------
Musibah kecelakaan pesawat terulang kembali. Pesawat Mandala Airlines jenis Boeing 736-200 nomor RI-091 jurusan Medan-Jakarta gagal terbang dari Bandara Polonia Medan, Senin (5/9) kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Korban selamat Rohadi Sitepu mengaku pesawat terempas jatuh menimpa rumah penduduk dan meledak.

Humas Mandala Airlines Alex Widjojo menyatakan pesawat ini membawa sedikitnya 117 penumpang -- 109 dewasa, 3 balita, dan 5 kru. Dipastikan lima kru Mandala tewas.

Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin dan anggota DPD Raja Inal Siregar (juga mantan Gubernur Sumut) serta Abdul Halim Harahap tewas dalam peristiwa tersebut. Sementara salah seorang balita bernama Rida berusia 22 bulan dipastikan selamat.

Salah satu korban juga berasal dari Bali bernama I Wayan Pondo. Tercatat dalam manives Mandala nomor 38. Di manives, Pondo meninggalkan nomor handphone 0811619561. Bali Post coba meneleponnya, namun tidak terdapat nada sambung.

Kepala Divisi Operasional Mandala Daniel F. Rambu ketika dikonfirmasi menyatakan nomor itu bisa milik I Wayan Pondo atau keluarganya. Logikanya, kalau milik Pondo, handphone itu ikut hangus terbakar. Mandala hanya mencatat nomor itu untuk mengetahui identitas dan nomor kontak pribadi pembeli tiket atau calon penumpang.

Sementara itu, nama Agus Syahputra yang juga tercantum di dalam manives ternyata bukan nama sebenarnya. Nama Agus dipakai oleh Atnan Jaya, manajer penyanyi Victor Hutabarat. Ny. Tati (50), kakak Atnan, menyatakan sedianya Atnan terbang ke Jakarta hari ini, Selasa (6/9), dengan Garuda. Namun, karena sudah kangen dengan keluarga di Jakarta, Atnan memaksakan diri naik Mandala, yang terbang kemarin.

''Saking kangennya dengan keluarga, Atnan memakai tiket Mandala atas nama Agus Syahputra,'' kata Tati. Istri Atnan menangis saat berada di terminal C-1 sebelum berangkat ke Medan untuk menjemput jenazah suaminya.

Penyebab kecelakaan belum dipastikan. Menurut Direktur Pelaksana Harian Mandala Airlines Asril K. Tandjung, tidak ada masalah pada pesawat Boeing 737-200-RI 091. ''Pesawat ini masih laik terbang hingga 2016,'' tegasnya dalam jumpa pers di kantor pusat Mandala Airlines.

Staf Mandala lainnya juga mengelak bila dikatakan penyebab kecelakaan adalah human error. ''Pilot di Mandala minimal memiliki 5.000 jam terbang. Itu standar nasional,'' terang Oktoriadi, pilot Mandala lainnya.

Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari Dephub telah terbang ke Medan untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat. Kotak hitam pesawat ini telah ditemukan dan segera diselidiki penyebabnya. (kmb7)

Dua Pramugari--
Berencana Menikah

TERMINAL C-1 Bandara Soekarno-Hatta berubah menjadi tempat menumpahkan keharuan dan kesedihan. Puluhan keluarga menangis, shock, dan saling berangkulan. Termasuk orangtua pramugari Novi Maulana Shofa, Ny. Poniati dan Moh. Budiono. Keduanya berangkat ke Medan untuk menjemput jenazah anaknya.

Novi Maulana Shofa lahir di Surabaya, November 1984. Kini tinggal di Perumahan Rawa Lumbu, Jalan Penegak No. 250 Blok IV Bekasi Timur. Novi berencana melangsungkan pernikahan dengan Lettu Edy Suntoro. ''Saya tak punya firasat apa-apa,'' tutur Edy yang difasilitasi pihak Mandala pergi ke Medan menjemput jenazah Novi.

Sehari sebelum berangkat, Edy yang bertugas di TNI-AL Pangkalan Armada Timur Surabaya mengaku sempat menelepon Novi untuk membicarakan rencana pernikahan. Bahkan, Edy berencana minta izin ke Panglima TNI. Semua rencana itu kini tinggal kenangan. ''Dia anaknya manja,'' Edy menerawang sambil matanya sembab.

Di mata kawan-kawannya, Novi dikenal baik dan pendiam. Nuraini, sesama pramugari, mengenal Novi sebagai pribadi yang baik. Begitu juga Ani, rekan sesama pramugari. Mereka semua merasa kehilangan.

Pramugari lainnya adalah Dewi Setiasih. Dia lahir di Gombong, 23 Mei 1980. Keluarganya di Perumahan Bukit Indah B-7 No. 19 RT 004, RW 05 Ciputat juga dalam keadaan sedih. Adiknya, Dina Pujianti, menuturkan kakaknya tak pernah bercita-cita sebagai pramugari. ''Kakak masih kuliah di UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) ketika diterima di Mandala. Ya... sudah dijalani saja,'' kata Dina sambil terisak.

Keluarga pramugari Agnes Retnaning Lestari berada di Yogyakarta. Selama di Jakarta, Agnes tinggal di Jalan Buyung Raya No. 9 Komplkes Setneg Rawamangun, Jakarta Timur.

Keluarga di Jakarta juga sedih sekali mendengar kabar jatuhnya pesawat Mandala yang membawa Agnes. Agnes lahir di Yogyakarta, 12 juni 1974. Beda dengan Dewi, Agnes sejak kecil memang bercita-cita menjadi pramugari. Pada 1994-2001 dia tercatat sebagai pramugari Bouroq Airlines dan selanjutanya 2001-2005 menjadi pramugari di Mandala.

Agnes juga berencana menikah dengan seorang karyawan swasta asal Solo, Surya, pada 10 Desember 2005 nanti. Persiapan pernikahan di gereja yang akan berlangsung di Yogyakarta sudah disusun matang. Termasuk, rencana Agnes mengikuti kursus pernikahan gereja. Sayang, belum sempat naik pelaminan, Agnes dipanggil Tuhan. Ketiga pramugari Mandala itu tergolong pramugari senior yang lebih empat tahun bekerja.

Pilot Mandala Askar Timur juga cukup berpengalaman menjadi pilot di Mandala. Lahir di Kupang, 3 Mei 1971, Askar dikenal pilot yang baik dan berdedikasi. Sementara co-pilotnya, Daufir Efendy, juga dikenal cukup brilian. Dia lahir di Pamekasan, 23 Oktober 1973. Keduanya memamg masih muda. Namun, pengalaman terbangnya cukup diandalkan. (kmb7)

sumber : Jakarta - Balipost

__________________

Have a Nice Day

Moderator
Status: Offline
Posts: 624
Date:

RE: Pesawat Mandala Airline Jatuh

Turut berduka Cita, Atas Tragedi Jatuhnya pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines


Semoga Damai di alam sana



__________________
God Bless You ^_^
Maniac in Training
Status: Offline
Posts: 158
Date:

Turut berduka Cita, Atas Tragedi Jatuhnya pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines



__________________
dara
Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:
Denger dari berita yang beredar kalau penyebab jatuhnya pesawat Mandala karen Penumpang yang bandel mengaktifkan phonselnya dalam pesawat.

Tapi kebenarannya tunggu saja hasil penyelidikan kotak hitam

__________________

Have a Nice Day

Maniac in Training
Status: Offline
Posts: 122
Date:

Mandala Kewalahan Beri Ganti Rugi | Banyak Warga Ngaku Jadi Korban

TELAT : KELUARGA BESAR INBOX TURUT BERDUKA CITA

MEDAN (Pos Kota) - PT Mandala Airlines di Medan kewalahan membayar ganti rugi kepada warga. Pasalnya, banyak warga mengaku jadi korban jatuhnya pesawat Mandala, di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Senin (5/9) lalu.

Bukan itu saja, warga yang mengaku atap rumahnya rusak terkena imbas jatuhnya pesawat, juga minta ganti rugi kepada perusahaan itu. Tapi pihak penerbangan, rela juga membayar ganti rugi Rp5 juta, setelah diteliti kebenarannya di lapangan.

Informasi lain yang dihimpun Pos Kota, Jumat (9/9), banyak juga oknum mengaku-aku dari pihak Mandala, yang menawarkan jasa untuk mengurus ganti rugi, termasuk dana bantuan keluarga korban, luka-luka maupun kerusakan harta benda.

Menanggapi masalah ini, perwakilan PT Mandala Airlines di Medan, mengimbau warga korban tragedi itu tidak percaya kepada orang yang tidak jelas. “Kami minta warga tidak melayani oknum-oknum mengaku dari Mandala dalam persolan ganti rugi,” kata Elfisra perwakilan PT Mandala di Medan.

Persoalan ganti rugi terhadap korban, kata Elfisra, sudah menjadi tanggungjawab Mandala sesuai peraturan berlaku. Namun diakuinya, banyak oknum yang mencoba untuk mengambil kesempatan dengan menawarkan jasa dalam hal ganti rugi tersebut.

Menyangkut informasi keberadaan durian di pesawat naas itu, kepala perwakilan Mandala di Medan ini membenarkannya. Karena penerbangan dibenarkan membawa buah durian apabila dipaking.

Elfisra menjelaskan, kecelakaan pesawat Mandala diduga bukan akibat overload (kelebihan muatan-red. Sebab berdasarkan manifes barang, saat pesawat lepas landas, daya angkut pesawat itu sesuai dengan batas yang dibenarkan.

NB : Jangan Manfaatkan Kesusahan Orang Untuk Mengais Rejeki

__________________
Maniac in Training
Status: Offline
Posts: 122
Date:

Kepastian jumblah santunan kepada keluarga korban

Pelaksana Harian (PLH) Direktur Utama Mandala Airlines, Asril H Tanjung didampingi Pemimpin Redaksi Berita Sore, H Teruna Jasa Said, akan mengupayakan secepatnya memberikan santunan kepada korban senilai Rp 300 juta, Rabu [14/09] malam. (Berita Sore/Yuni Delfiani)

Mandala Airlines Pertegas Rp300 Juta/Korban

Selama 36 tahun sejak beroperasinya Mandala Airlines, sebagai maskapai pener-bangan nasional, baru kali inilah terjadi peristiwa yang sangat mengharukan. Pesawat RI-091 pada Senin [05/09] tergelincir di ka-wasan Jl. Jamin Gintings Padang Bulan Medan, dimana ratusan orang menjadi kor-ban akibat peristiwa yang tidak diduga samasekali tersebut.

Maka, sebagai penerbangan yang ber-tanggungjawab terhadap peristiwa itu, Mandala Airlines telah berupaya untuk memberikan santunan terhadap korban sebagai hak para penuh penumpang dan masyarakat yang terkena musibah tersebut.

Demikian penjelasan Pelaksana Harian (PLH) Direktur Utama Mandala Airlines, Mayjen Asril H Tanjung didampingi Konsultan Mandala Airlines, SK. Budhiardjo sesaat sebelum bertolak ke Jakarta, Rabu[14/09] di VIP Room Bandara Polonia Medan.

Lebih lanjut Asril mengungkapkan, untuk seluruh korban yang meninggal dunia, baik penumpang ataupun masyarakat akan mendapat kompensasi santunan sebesar Rp 300 juta. Santunan tersebut merupakan kompensasi dari pembayaran ansuransi dari MARS Ins yang berpusat di London.

Angka ini cukup fantastis, padahal sebelumnya pihak ansuransi tersebut hanya menyanggupi Rp 50 juta per orang korban yang meninggal dunia, sesuai dengan PP 40 tahun 1995.

Setelah melalui negosiasi yang panjang, pada Rabu dinihari kemarin sekira pkl.01.00 Wib, barulah diperoleh kepastian angka yang akan dibayarkan kepada para korban yang meninggal dan korban yang menderita cacat seumur hidup senilai Rp 300 juta.

'Itupun pihak Ansuransi MARS mengajukan 26 item persayaratan yang harus dipenuhi para korban untuk mengajukan klaim. Dengan panjangnya deretan syarat, pihak Mandala Airlines juga berupaya untuk mempermudah, karena ada beberapa point persayaratan yang tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia,' kata Budiardjo lagi.

Barulah, persyaratan itu disetujui hanya enam point saja. Jadi, dengan penjelasan ini upaya maskipai penerbangan kami berusaha untuk memenuhi dan mempermudah korban untuk mengajukan klaim.

Total santunan yang akan diterima para korban senilai Rp 400 juta, dengan perincian dari Jasa Rahardja Rp 50 juta dan jasa Rahardja Putra 50 juta, selebihnya dari Ansuransi MARS.

Pembayaran klaim ansuransi akan dilakukan paling lambat sebulan ini, namun pihak ahli waris harus melengkapi persyaratan yang diajukan pihak Mandala Airlines, disamping itu nantinya ada tim yang melakukan investigasi langsung untuk keabsahan si penerima ahli waris.

Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pihak-pihak yang mengklaim dirinya berhak menerima klaim ansuransi padahal sebenarnya bukan dia yang berhak menerima santunan tersebut.

Namun hingga saat ini, pihak Mandala Airlines sendiri mengaku belum seluruhnya menerima berapa jumlah korban yang akan mengajukan klaim. Pasalnya, persyaratan yang diajukan belum dilengkapi seluruhnya.

Sementara itu, rumah-rumah penduduk yang terkena akan dibangun kembali oleh pihak Mandala Airlines. (yun)

Sumber Berita Sore

__________________
Page 1 of 1  sorted by
Quick Reply

Please log in to post quick replies.



Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard