Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
 

Topic: Yang ini merusak Citra Pariwisata Di Bali ...

Page 1 of 1  sorted by
Administrator
Status: Offline
Posts: 150
Date:

Yang ini merusak Citra Pariwisata Di Bali ...

Perampok Tiga Orang,Bawa Parang dan Celurit

Gianyar - Polisi telah memeriksa sebelas saksi terkait perampokan warga Korea Selatan di The Ubud Vilage. Tiga dari 11 saksi tersebut adalah karyawan Vila Alam Jiwa dan korban. Dari keterangan saksi dan olah TKP, disimpulkan sementara bahwa pelakunya diduga tiga orang. Mereka membawa senjata tajam berupa celurit dan parang. Bahkan, para perampok yang dibilang sadis ini memakai cadar, sehingga wajahnya sulit dikenali.

Demikian penjelasan Kapolsek Ubud AKP I Wayan Surata seizin Kapolres Gianyar AKBP I Gede Alit Widana S.H., M.Si. Rabu (27/12) kemarin. Modus operandinya, para perampok masuk vila sama dengan yang terjadi di Vila Alam Jiwa yakni mencongkel jendela belakang. Karena aksinya ketahuan oleh korban, para perampok tak tanggung-tanggung melukainya. Dua tebasan bersarang di punggung dan belakang kepala korban Kim Yung Ok dan tebasan juga mengenai bibir dan kepala bagian belakang korban Lee Jong Tae. ''Kami belum melakukan pemeriksaan terhadap koban karena dia masih dirawat di RS Sanglah,'' tambahnya.

Setelah terjadinya peristiwa yang hampir merenggut nyawa korban yang hendak berbulan madu di Bali ini, Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Nyoman Reza, Kapolsek Surata dan beberapa anggota dari Polda Bali langsung terjun ke lokasi kejadian guna melakukan olah TKP. Tak hanya itu, polisi juga melibatkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku. Namun, beberapa meter dari TKP, jejaknya hilang dan tidak bisa dideteksi oleh penciuman anjing tersebut. ''Hingga saat ini kami belum menemukan titik terang siapa pelakunya. Kami masih melakukan penyelidikan dan pelakunya masih dalam pengejaran petugas,'' terangnya.

Perampokan itu yang dialami pasangan suami-istri (pasutri) Lee Jong Tae (36) dan Kim Yung Ok (33) asal Korea Selatan di The Ubud Vilage. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas mengamankan barang bukti berupa handuk yang berisi darah dan beberapa helai rambut yang diduga milik korban. Selain itu, petugas telah memeriksa sebelas saksi yang merupakan karyawan dari dua vila. ''Tiga saksi dari Vila Alam Jiwa yang lokasinya sekitar 500 meter dari TKP (The Ubud Vilage). Sedangkan saksi lainnya dari karyawan The Ubud Vilage,'' jelas Wayan Surata.

Dijelaskan Surata, pemeriksaan terhadap tiga saksi dari karyawan Vila Alam Jiwa karena sehari sebelumnya, vila ini juga dibobol maling. Saat kejadian diduga maling masuk vila dengan cara mencongkel jendela belakang. Akibatnya, sebuah tas yang berisi sejumlah barang berharga milik Gerall Pater asal Australia berhasil dibawa kabur. ''Dari ketiga saksi tersebut di antaranya satpam, karyawan dan saksi korban. Namun sayang, kejadian itu tidak dilaporkan ke polisi,'' ujar Surata. (jay)

Sumber : (Bali Post)

__________________
email : error.diamon@gmail.com
Administrator
Status: Offline
Posts: 150
Date:
Dubes Korea Temui Kapolda----
Ungkap Perampokan di Ubud,Purwoko Beri Waktu Sebulan

Denpasar - Kasus perampokan terhadap pasutri asal Korea Selatan, Lee Jong Tae dan Kim Yung Ok, mendapat perhatian pemerintah Korea Selatan. Duta Besar (Dubes) Korsel untuk Indonesia Lee Sun-Jin menemui Kapolda Bali Irjen Pol. Paulus Purwoko, Rabu (27/12) kemarin. Sementara itu, Kapolda Bali memberi waktu sebulan kepada tim khusus yang diberi mandat mengejar perampok itu. Jika gagal, prajurit reserse dan kriminal terancam digeser.

Duta Besar Korsel untuk Indonesia Lee Sun-Jin tiba di Mapolda Bali pukul 15.30. Dubes Korea itu didampingi Park Sang-hoon (Immigration Attache Embassy of The Republic of Korea) dan Yoon Yeou Gak (Vice President Director Korea-Bali Association). Setelah melakukan pertemuan tertutup sekitar 30 menit, rombongan pejabat Korea itu kembali ke Jakarta.

Dubes Lee Sun-Jin saat dicegat di lobi depan Mapolda mengaku menyerahkan kasus perampokan terhadap warga Korea kepada polisi. Pemerintah Korea percaya Kapolda akan bekerja keras menangkap penjahat yang sudah melukai Lee Jong Tae dan Kim Yung Ok. ''Apakah kasus yang menimpa warga kami sebuah insiden atau tindakan kriminal? Saya serahkan kepada Polri,'' tegasnya.

Ia tak memberi keterangan rinci terkait hasil pertemuan tertutup dengan Kapolda. Dubes Lee Sun-Jin hanya membenarkan kedatangannya ke Bali masih berhubungan dengan kasus perampokan di The Ubud Vilage, Gianyar. ''Sudah ditangani polisi, saya menghormati hukum di Indonesia,'' katanya seraya masuk mobil.



Target Sebulan



Kapolda Bali tak kalah tegas menyikapi ulah perampok yang mengancam nyawa wisman. Jenderal kelahiran Pati, Jawa Tengah itu langsung mengeluarkan garis komando dengan sanksi berat. Isinya, Irjen Purwoko membentuk tim khusus yang melibatkan pasukan Reskrim Polres Gianyar. Kekuatan itu masih ditambah pasukan Reskrim Polda. ''Saya beri waktu sebulan, kasus perampokan di Gianyar itu harus terungkap,'' tegasnya usai menyerahkan sertifikat SKKH di Hotel Nikki, Rabu (27/12) kemarin.

Tim pemburu komplotan perampok sudah terjun ke lapangan. Kapolda menyiapkan penghargaan bagi polisi yang berhasil menangkap penjahat. Reward bagi petugas yang mampu membongkar kasus perampokan di The Ubud Vilage, bisa berupa kredit poin sampai usulan kenaikan pangkat. Toh begitu, sanksi berat juga menunggu jika tim yang diberi mandat gagal melacak penjahat yang sudah melukai dua warga Korea. ''Jika dalam waktu 30 hari tak tertangkap, geser saja pasukan reskrim itu. Kalau sudah tak mampu, lebih baik dipindah sekalian upaya penyegaran,'' tambahnya.

Didesak apakah serius akan mencopot perwira reskrim yang tak memenuhi target, Irjen Purwoko menyatakan tak ada yang main-main. Polri dalam membangun prajurit profesional, salah satu yang dilakukan adalah menyediakan reward dan fanishmen. Menggeser posisi Kasatker sampai anggota terbawah, juga bagian dari kebijakan dalam rangka penyegaran institusi. ''Target awal gagal, mungkin ada toleransi sebulan. Kalau ternyata mentok, saya akan pindahkan mereka,'' katanya.



Tak Lolos



Kapolda juga menyinggung sistem keamanan di TKP. Setelah dicek, ternyata akomodasi itu tak lolos verifikasi Standardisasi Keamanan dan Keselamatan Hotel (SKKH). Artinya, pola pengamanan bagi para tamu tidak memenuhi syarat keenam aspek yang dinilai tim dari Polda. ''Ini salah satu contoh kelalaian pengusaha terhadap keamanan. Begitu ada kasus, pariwisata Bali kena imbas,'' sambung mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.

Polri tak hanya berusaha menangkap perampok yang mengancam nyawa korban. Irjen Purwoko menekankan, hal lain yang harus diperiksa menyangkut izin operasional hotel. Informasi yang masuk ke Polda, antara lain kasus jual-beli ''kepala'' di kalangan pelaku pariwisata. Pengelola hotel yang hanya mencari fee dari kedatangan wisman, dinilai sering mengabaikan aspek keamanan. Akibatnya, warga asing yang menginap mudah jadi sasaran penjahat. ''Langkah ke depan, Bali perlu memiliki pola keamanan terintegrasi terpadu.''

Ia mencontohkan sistem banjar di Bali. Pengusaha hotel atau vila di satu kawasan perlu bekerja sama membangun sistem keamanan terintegrasi. Selain menjalin koordinasi, juga dilengkapi peralatan teknologi untuk keamanan bersama. Misalnya, satu vila dirampok yang lain langsung turun tangan memberi bantuan.

Keamanan di Bali adalah persoalan serius bagi wisman. Kapolda menyatakan semua konsul asing mengkliping berita-berita kriminal yang dimuat media massa. Jika ada wisman yang menjadi korban perampokan, tentu sangat cepat sampai ke luar negeri. Pejabat dubes atau konsulat melaporkan tiap perkembangan keamanan di Bali ke negaranya masing-masing. ''Pengusaha hotel jangan hanya mencari untung, aspek keamanan harus diperhatikan. Sisihkan sebagian pendapatan untuk kelengkapan fasilitas keamanan,'' katanya seraya mengaku akan membuat surat untuk konsul asing berbunyi ''pilihlah hotel yang memenuhi syarat SKKH''. (kmb10)

Sumber : (Bali Post)

__________________
email : error.diamon@gmail.com
Moderator
Status: Offline
Posts: 2486
Date:
wuih bener juga parah banget mari kita jaga keamanan bersama jangan sampai terjadi hal seperti ini lagi ....

__________________

Have a Nice Day

Page 1 of 1  sorted by
Quick Reply

Please log in to post quick replies.



Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard