Denpasar (Bali Post) -
Delapan orang telah ditangkap terkait penyerangan pos Brimob Seram Bagian Barat (SBB) yang menewaskan lima anggota Brimob dan satu orang sipil. Dua di antara delapan pelaku yang tertangkap tersebut ternyata anggota polisi. Demikian dikemukakan Kapolri Jenderal Pol. Drs. Da'i Bachtiar, Kamis (19/5) kemarin.

Kata Kapolri, selain sudah bisa mengidentifikasi dan menangkap pelaku penyerangan, kepolisian juga berhasil melakukan penangkapan lain. ''Ternyata dalam pengejaran dan penangkapan, kepolisian juga dapat menangkap pelaku-pelaku dalam grup yang sama. Namun, pelaku ini tidak melakukan penyerangan terakhir, tetapi melakukan penyerangan sebelumnya seperti di tempat karaoke di Ambon,'' katanya.

Kapolri mengatakan total pelaku yang sudah ditangkap mencapai delapan orang dan dua di antaranya merupakan anggota polisi. ''Saya dapat laporan ada dua orang anggota polisi,'' ujarnya.

Untuk sementara ini motif penyerangan masih dikembangkan pihak kepolisian. Khususnya untuk dua anggota polisi yang ditangkap karena melakukan penyerangan ini, Kapolri mengutarakan, kepolisian juga sedang memeriksanya. ''Dua polisi itu juga sedang diperiksa secara intensif,'' tegasnya.

Terkait senjata yang digunakan dalam penyerangan, ia mengatakan, dugaan sementara berasal dari hasil rampasan ketika kerusuhan di Ambon terjadi. Di samping itu, terdapat dugaan pelaku penyerangan memperoleh senjata dari gudang Brimob karena banyak senjata yang hilang dari situ. ''Kita sedang identifikasi. Tetapi dugaan kita bahwa di antara senjata-senjata yang digunakan tersebut merupakan senjata rampasan dari kerusuhan yang lalu,'' jelas Kapolri.

Sebelumnya, Kapolri mengatakan telah menangkap tiga orang pelaku pembunuhan lima anggota Brimob di SBB. Dicurigai pelaku serangan ini merupakan kelompok yang sama yang melakukan penyerangan di tempat karaoke di Ambon. Meski belum ada kepastian mengenai motif penyerangan yang menimbulkan korban jiwa ini, Kapolri menduga terdapat kelompok yang ingin mengacaukan kembali wilayah Maluku yang sudah mulai tenang.

Modus operandi dari serangan-serangan di Ambon sangat mirip dengan modus penyerangan di SBB. Sekelompok orang tak dikenal mendatangi tempat yang dituju kemudian melakukan serangkaian serangan dan melarikan diri. Hanya dalam penyerangan di pos Brimob di SBB, pelaku menembak mati lima anggota Brimob dan seorang sipil. (kmb18)

quote:

---

Originally posted by: bodoh
"Beritanya bagus banget, semoga pemerintah bisa cepat menangkap otaknya.,.,.,"

---

Iya semoga saja cepat ketangkep tuh para biang kerok perusak Kesatuan Bangsa dan Negara Republik Indonesia

quote:

---

Originally posted by: bodoh
"Ada juga nom, kemaren ada 2 bom meledak di poso sulawesi, meledaknya di pasar, jaraknya ga begitu jauh, skitar 30 meteran, banyak korban yg teaws dan luka2, ulah sapa lagi nih? n keadaan di poso sama gawatnya ama diaceh dulu, temenku ada yg tugas di poso, uh semoga dia baik2 aja. maaf beritanya kurang lengkap,yg jelas aku prihatin akan kejadian2 kayak gini... Oh Tuhan, sampai kapan "

---

Iya aku sempat nonton di TV bangsat kurang ajar banget tuh pelakunya plus dalangnya  Gila betapa paniknya meraka aduh

Tangkap and Kill and jangan kasi ampun dasar Bangsat