Kabar tentang dampak ponsel bagi kesehatan sudah bukan barang baru lagi. Hampir semua pengguna ponsel menyadari akan bahaya tersebut. Namun baru-baru ini, penelitian menyebutkan bahwa bahaya dampak ponsel lebih rentan menyerang pada anak-anak. Walau masih belum ada bukti, namun setidaknya hal ini menjadi perhatian serius dan bukan dipandang sebagai hal yang remeh.

Sebuah lembaga penasihat mandiri yang berlokasi di Inggris, National Radiological Protection Board Britania (NRPB), mengatakan memang sudah ada laporan dampak ponsel pada kesehatan, namun demikian masih diragukan kualitas pembuktiannya. Begitulah kira-kira apa yang sedang diteliti dampak ponsel pada kesehatan manusia. Walau sedikit melegakan karena belum adanya bukti kongkret, namun kasus ini setidaknya menjadi peringatan akan penggunaan ponsel.

Teknologi ponsel atau handphone memang cepat perkembangannya sehingga berbagai dampak atau imbasnya belum sempat dianalisis dan dikaji. Seperti misalnya dampak suara ponsel pada jantung dan organ tubuh lainnya.

Namun, baru-baru ini penelitian dampak frekuensi radio atas sistem biologis terus dikembangkan. Tidak sekedar itu saja, penelitian ini juga akan mengkaji tentang dampak penggunaan telepon mobil pada kesehatan.

Di sisi lain, sebuah laporan menyebutkan anak-anak mungkin lebih ringkih atau rentan terhadap bahaya frekuensi ponsel tersebut. Ini dikarenakan susunan syaraf mereka masih sedang dalam tahap perkembangan. Mereka mempunyai penyerapan tenaga yang lebih pada jaringan otak dan mempunyai kontak seumur hidup yang lebih panjang daripada orang dewasa.

Penggunaan ponsel tidak terlepas dari gaya hidup modern saat ini. Dimana kebutuhan komunikasi memang sangat mendesak dan sangat penting. Namun, melihat fakta yang ada dan hasil penelitian, sebaiknya anak-anak diharapkan memanfaatkan SMS daripada berbicara melalui ponsel. Sayangnya, hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan mengingat anak-anak lebih nyaman menelpon daripada harus pencet-pencet tombol pada handphone.

Tidak hanya di Indonesia, bisnis ponsel memang sudah menjadi bisnis milyaran per tahun di Inggris. Sekitar 650 juta diharapkan dijual kepada konsumen tahun 2005 ini dan hampir satu setengah miliar orang di dunia memanfaatkan ponsel atau telepon seluler.

Pada ponsel generasi ketiga atau lebih dikenal dengan 3G, penggunaan frekuensi dan radiasinya lebih tinggi dari pada generasi sebelumnya. Berbagai produknya telah dipasarkan di Inggris dan beberapa tempat lain. Bahkan sebuah laporan juga menyebutkan radio telekomunikasi yang dipergunakan polisi, Terrestrial Trunked Radio (TETRA), juga menggunakan pemancar yang beradiasi tinggi.

Tidak sedikit yang mengetahui imbas dari produk ponsel ini. Karena konsumen lebih terpaku terhadap fasilitas dan fitur yang ada di dalamnya. Faktor lainnya juga karena konsumen lebih melihat prestise dan kegunaan ponsel tersebut. Apalagi dengan ponsel kerapkali para penggunanya digunakan untuk kepentingan just for fun. Malahan bisa dihitung jari yang digunakan untuk kepentingan kantor dan lainnya.

Para peneliti di Inggris tampaknya serius untuk menangani dampak ponsel ini terhadap kesehatan. Salah seorang pakar dan ahli bahkan menganjurkan untuk memperbanyak studi dan penelitian dampak ponsel pada kesehatan. Karena bukan tidak mungkin jika suatu saat dampak radiasi pada ponsel menyebabkan tumor otak ganas, cacat kognitif, atau kerusakan DNA.