Jakarta - Inti rangkaian ritual Nyepi mengajarkan manusia melakukan refleksi diri lalu berevolusi ke arah yang lebih baik. Yaitu memperbaiki hubungannya dengan pencipta, sesama manusia dan alam semesta.
Nilai dari ajaran tersebut sangat cocok diterapkan dalam praktek bernegara. Yakni hubungan antarelemen negara yang lebih baik menuju kesejahteraan rakyat yang lebih baik pula.
Demikian kesimpulan Presiden SBY setelah menyimak paparan hikmah Nyepi yang disampaikan motivator Gde Prama dalam perayaan nasional Nyepi di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu 29/3/2008.
"Bersama saling menyayangi apapun agama dan etnis kita. Bahkan dalam bernegara, apapun posisi politik kita, mari bersatu tingkatkan kesejahteraan kita," kata SBY dalam sambutannya.
Tindak evolusi tersebut makin relevan di saat bangsa saat ini menghadapi berbagai masalah fundamental. Mulai dampak meroketnya harga minyak dunia, naiknya komoditas pangan dan cuaca yang berubah drastis.
Menghadapi situasi seperti ini maka yang perlu dibutuhkan persatuan dan keyakinan diri mengambil langkah tegas. Tidak saling salah menyalahkan karena pasti tidak akan menyelesaikan masalah.
"Pemerintah mengambil tanggung jawab sehingga semua masalah dapat kita kelola dengan baik. Saya tidak dapat menjanjikan apa-apa, tapi hanya dengan restu seluruh rakyat pemerintah akan kerja keras menyelesaikan masalah," tandas SBY. ( lh / nvt )