Denpasar - Sebanyak 18 pekerja pengolahan ikan di Pelabuhan Benoa, Denpasar Bali, pingsan akibat keracunan gas karbonmonoksida (CO). Gas ini digunakan sebagai pewarna dengan cara disuntikkan pada daging ikan tuna.
Para pekerja yang keracunan tersebut, diantaranya Syamsul Hidayat, Ketut Bakti, Yustinah, dan Ni Luh Sayani. Mereka dirawat di rumah sakit Suarya Husada, jalan Pulau Serangan, Denpasar.
Peristiwa tersebut terjadi di pengolahan ikan tuna, PT Super Saku Bali, Jalan Raya Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis (7/02/2008).
Dalam ruangan pengolahan ikan tuna terdapat ratusan pekerja yang terbagi dalam sekat ruangan. Para pekerja bertugas menyuntikan gas CO ke daging ikan tuna.
Saat sedang bekerja, tiba-tiba salah seorang pekerja pingsan. Teman-temannya yang berusaha menolong pun ikut jatuh lunglai satu per satu. Pekerja yang keracunan dan pingsan diduga akibat menghirup gas CO yang bocor.
"Saya tidak tahu dari mana asal gas yang menyegat. Tiba-tiba saya merasa mual, pusing yang hebat dan muntah. Sedangkan teman-teman lainnya pingsan," kata korban Sayani.
Kapolsek KP3 Pelabuhan Laut Benoa AKP Ida Bagus Nyoman Budiasa mengatakan Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar diterjunkan ke TKP untuk melakukan pemeriksaan.
Polisi mengambil beberapa sampel, yaitu daging ikan tuna yang telag disuntik gas Co serta daging yang masih steril, dan sampel darah korban.
"Kita belum bisa memastikan penyebab kejadian ini. Siapa tahu bukan akibat keracunan gas atau kelalaian konsumsi makanan sebelum mereka bekerja," kata Budiasa.
Polisi pun belum memeriksa para saksi, seperti pemilik perusahaan pengolahan ikan, para pekerja yang selamat atau para korban.
"Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit," kata Budiasa. ( rmd / rmd )
